Kamis, 04 September 2014

4 Sept

2 years go past
Mungkin disini hanya aku yang rasa, atau ada orang lain juga yang rasakan? 
Tentang hati tak ada yang pernah tau, selain Sang Pencipta alam semesta.

Rasanya masih terekam jelas apa yang terjadi 2 tahun lalu.
Aku sudah berlari meninggalkan kata "semua tentang kamu".
Tapi otak punya caranya sendiri mengingat sesuatu.
Tak ada yang dapat memilih?
Siapa yang bisa memilih? 
Hal ini bukan seperti menjawab "kamu sakit?".
Sebuah pertanyaan yang bisa kamu jawab dengan "iya" atau "tidak", semua menjadi jelas.
Sejelas ada mati karena kita pernah hidup, dan ada pergi ketika ia pernah datang.

Semua berpasangan, setiap pasang akan saling berkordinasi menjadi 1 kekuatan penuh.
Ketika seekor burung terbang, kedua sayapnya saling melengkapi untuk terbang tinggi.
Jika aku burung itu, sayapku terluka. 
Aku mungkin tak bisa terbang tinggi. 
Tapi aku burung yang kuat.
Kuat untuk tetap hidup, tanpa mati dan menjadi bangkai.

Meski harus terseok seok di tanah.
Aku tetap berjalan, aku ulang semua seperti saat aku belajar terbang.
Aku sudah meninggalkan tempat itu, dimana aku dilukai.
Tapi luka ini tetap terasa sakit, walau aku sudah berjalan jauh.
Aku percaya aku akan bisa terbang lagi.
Saat luka ini sembuh, akan ada sekor burung yang terbang bersamaku.
Membawaku melihat indahnya dunia dari atas awan.
Membawaku ke sebuah sarang yang akan kujadikan tempat pulang.

Aku merindukan tempat pulang. 
Tempat paling nyaman untuk berkeluh kesah, atau membuat cerita didalamnya.
Tempat aku untuk pulang sudah tidak ada lagi sekrang.
Tempatku pulang tak mau menerimaku lagi.
Walaupun aku selalu membersihkannya dengan hati tulus.
Dia memberikan kotor terus menerus.

Terkadang aku ingin kembali ke tempat itu.
Tapi sayangnya, bahkan aku takut untuk datang dan tinggal lagi di sana.

Teruntuk tempat yang dulu pernah kujadikan tempat tinggal.
Aku sangat nyaman ada di dalamnya.
Tapi bayang kelamnya selalu timbul dan tenggelam.
Sehingga aku menjadi bingung.
Aku bingung harus pulang atau tidak.
Biarkan aku pergi sampai aku punya banyak bekal untuk hidup nyaman di tempat aku pulang lagi.
Biar saja Sang Pencipta yang menciptakan jalan kemana aku harus pulang.

TTD, Burung yang rindu akan sarangnya



Gak usah di anggep serius tulisan ini, soalnya lulu tulis apa yg kayanya pas untuk lulu tulis. Dan buat pengandaian yang gak nyambung mohon dimaafkan 😘


Sabtu, 31 Mei 2014

sedikit cerita, setelah panjangnya hari ini

Hari ini? setiap hari gantinya di jam 00.00 bukan? berarti ceritanya dimulai dariiiiiiii....


"sreg... sreg.... sreg..." suara buku Sobbota yang di bolak balik. Buat yang gak tau Sobotta itu apa, Sobotta itu Atlas Anatomi yang biasanya dipake anak anak fakultas kedokteran. Isinya anatomi tubuh manusia, semuanya dari struktur, persarafan, perdarahan dan lainnya. Seperti atlas yang harus kita beli di SD, isinya itu gambar beserta keterangannya, tapi entah mengapa buku bergambar ini gak segampang baca komik -_-. Bunyi yang tadi dideskripsikan adalah bunyi seseorang yang lagi mati matian ngapal. Soalnya ini adalah jam jam terakhir ngapal, karena jam 10 pagi harus sudah praktikum anatomi. Hari hari sebelumnya sama aja, diisi dengan belajar anatomi dan smsin ibu sama bapa di rumah buat minta doa.


Gak lama langsung maksain tidur, karena besok ada jadwal jam 8. Kalo gak ada jadwal jam 8 sih, belajar sampe subuh juga di jabanin aja pasti. Gak lama bangun lagi buat solat subuh sambil baca baca, tapi ada jarkom kalo kuliah diundur, dan saya akhirnya memutuskan untuk baca dan tidur 5 menit sekali sampe jam 9 pagi hehehehe


Jam 10 kurang berangkat ke laboratorium anatomi, jarak dari asrama ke lab rada jauh. Soalnya lab ini misah sendiri dari lab lainnya. Dia ada di deket rumah sakit, entah kenapa? mungkin karna ada kadafernya *mungkin. Ngobrol ngobrol sebentar, bukan sekedar ngobrol sih, lebih ke ngapal singkat depan lab hohoho. Gak lama dari itu, bener bener gak lama dari itu, dipanggil lah ke dalam lab. Asdosnya ngomong ngomong bentar lalu pre test pun di mulai, seperti biasa tegang -_-, keluar dari tempat tentamen langsung gupek di luar ada yg salah lah dan lain lain, masuk ke lab lagi dijelasin, alhamdulilah bisa jawab kuis dan remed lisan, tapi masih degdegan hasilnya apa. Tapi lupakan dulu soal itu, kita lagsung lah lihat kadafer, sesuatu yang ingin di lihat di lab Anatomi, karna selalu jadi bahan cerita kakak tingkat. "ternyata begini" dalam hati sambil terus doain bliau para kadafer yang udah jadi guru untuk kita para mahasiswa kedokteran. Oh iya buat yang gak tau kadafer, kadafer itu mayat yang di awetkan untuk kepentingan pendidikan, gitu lah pengertian singkatnya. Selesai dari itu, diumumin lah yang lulus, alhamdulilah lulus. yang kepikiran saat itu adalah alhamdulilah usaha dan doa orang tua dibalas baik sama Allah. 


Keluar lab nenangin temen yang harus ngulang sama nemenin dia belajar dulu depan lab. Senengnya di kelompok ini nih gini, mereka udah kaya keluarga banget. Semoga aja cita cita lulus satu kelompoknya terkabul amin. Terus balik ke asrama, makan, leha leha di kasur bentar, terus berangkat kuliah bareng dr.sigit, pulang, mandi, beres beres sampai singkat cerita ngutik depan laptop dan searching searching. 


Awalnya nyari nyari alamat universitas universitas untuk kepentingan organisasi, sampai akhirnya ngesearch "mahasiswa kedokteran blog", dibukain satu satu dan dapat suatu artikel yang bikin saya mikir, sebenernya udah sering nemu ginian tapi ini ngena sekali.
(surat dari  Aditya Putra Priyahita) *itu yang tertulis di blog, mungkin dia yg buat*

Rekan sejawat yang terhormat,
Jika Anda ingin menjadi dokter untuk bisa kaya raya, maka segeralah kemasi barang-barang Anda.
Mungkin fakultas ekonomi lebih tepat untuk mendidik anda menjadi businessman bergelimang rupiah
Daripada Anda harus mengorbankan pasien dan keluarga Anda sendiri demi mengejar kekayaan.
Jika Anda ingin menjadi dokter untuk mendapatkan kedudukan sosial tinggi di masyarakat, dipuja dan didewakan, maka silahkan kembali ke Mesir ribuan tahun yang lalu dan jadilah Fir’aun di sana. Daripada Anda di sini harus menjadi arogan dan merendahkan orang lain di sekitar Anda hanya agar Anda terkesan paling berharga.
Jika Anda ingin menjadi dokter untuk memudahkan mencari jodoh atau menarik perhatian calon mertua, mungkin lebih baik Anda mencari agency selebritis yang akan mengorbitkan Anda sehingga menjadi artis pujaan para wanita. Daripada Anda bersembunyi di balik topeng klimis dan jas putih necis, sementara Anda alpa dari makna dokter yang sesungguhnya.
Dokter tidak diciptakan untuk itu, kawan.
Memilih menjadi dokter bukan sekadar agar bisa bergaya dengan BMW keluaran terbaru, bukan sekadar bisa terihat tampan dengan jas putih kebanggaan, bukan sekadar agar para tetangga terbungkuk-bungkuk hormat melihat kita lewat.
Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan pengabdian. Mengabdi pada masyarakat yang masih akrab dengan busung lapar dan gizi buruk. Mengabdi pada masyarakat yang masih sering mengunjungi dukun ketika anaknya demam tinggi.
Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan empati, ketika dengan lembut kita merangkul dan menguatkan seorang bapak tua yang baru saja kehilangan anaknya karena malaria.
Memilih jalan menjadi dokter adalah memilih jalan kemanusiaan, ketika kita tergerak mengabdikan diri dalam tim medis penanggulangan bencana dengan bayaran cuma-cuma.
Memilih jalan menjadi dokter adalah memilih jalan kepedulian, saat kita terpaku dalam sujud-sujud panjang, mendoakan kesembuhan dan kebahagiaan pasien-pasien kita.
Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan berbagi, ketika seorang tukang becak menangis di depan kita karena tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit anaknya yang terkena demam berdarah. Lalu dengan senyum terindah yang pernah disaksikan dunia, kita menepuk bahunya dan berkata, “jangan menangis lagi, pak, Insya Allah saya bantu pembayarannya.”
Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan kasih sayang, ketika dengan sepenuh cinta kita mengusap lembut rambut seorang anak dengan leukemia dan berbisik lembut di telinganya,”dik, mau diceritain dongeng nggak sama oom dokter?”
Memilih jalan menjadi dokter adalah memilih jalan ketegasan, ketika sebuah perusahaan farmasi menjanjikan komisi besar untuk target penjualan obat-obatnya, lalu dengan tetap tersenyum kita mantap berkata, “maaf, saya tidak mungkin mengkhianati pasien dan hati nurani saya”
Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan pengorbanan, saat tengah malam tetangga dari kampung sebelah dengan panik mengetuk pintu rumah kita karena anaknya demam dan kejang-kejang. Lalu dengan ikhlas kita beranjak meninggalkan hangatnya peraduan menembus pekat dan dinginnya malam.
Memilih menjadi dokter adalah memilih jalan terjal lagi mendaki untuk meraih cita-cita kita. Bukan, bukan kekayaan atau penghormatan manusia yang kita cari. Tapi ridha Allah lah yang senantiasa kita perjuangkan.
Yah, memilih menjadi dokter adalah memilih jalan menuju surga, tempat di mana dokter sudah tidak lagi perlu ada…
NB :
Ini bukan provokasi untuk menjadi dokter miskin, bukan juga mengatakan bahwa dokter tidak perlu penghormatan atau hal-hal duniawi lainnya. Tulisan ini hanya sekadar sebuah nasihat untuk diri sendiri dan rekan sejawat semua untuk meluruskan kembali niat kita dalam menjadi seorang dokter. Karena setiap amalan tergantung pada niatnya. Silakan menjadi kaya, silakan menjadi terhormat, asal jangan itu yang menjadi tujuan kita. Dokter terlalu rendah jika diniatkan hanya untuk keuntungan duniawi semata. Mungkin akan sangat susah untuk menggenggam erat idealisme ini nantinya. Namun saya yakin, jika ada kemauan yang kuat dan niat yang tepat, idealisme ini akan terbawa sampai mati. Walaupun harus sendirian dalam memperjuangkannya, walaupun banyak yang mencemooh dan merendahkan. Saya yakin, Allah tidak akan pernah salah menilai setiap usaha dan perjuangan hamba-hamba-Nya. Tidak akan pernah.
Aditya Putra Priyahita,
seorang yang sangat merindukan sebuah reuni anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di surga nanti.

Alhamdulilahnya bukan itu niat saya dari awal, mungkin pernah ditulis di blog ini alasannya. Cita cita ingin jadi dokter dan semangat keluarga, sangat cukup dijadikan motivasi untuk teguh memilih bidang ini. Semua ini bukan karena harta, kehormatan dan lain lain. Berusaha jadi dokter yang terbaik juga cukup, karena Allah akan memberikan kita imbalan yang setimpal dengan apa yang kita beri. dan saya percaya hal itu.
Sudah ah nulisnya segini dulu, hari kamis harus udah Anatomi lagi dan hari sabtu harus udah Ujian Akhir Blok lagi. Untuk yang baca blog saya yang gak seberapa ini, tolong yang bagi doa kalian biar saya lancar jalanin jalan saya untuk jadi dokter terbaik kalian. Bahkan lancar mengabdikan diri untuk sesama sampai di surga nanti amin
(mungkin lebay tapi sudah lah, maaf kalo lebay hehehe)


Selasa, 18 Maret 2014

Donor Darah for the first time 😊

Selasa, 18 Maret 2014

Semenjak jadi mahasiswa kedokteran dan sangat amat jauh dari rumah, banyak pengalaman baru yang tercipta. Hari ini, satu pengalaman baru lagi yang tercipta.
Hari ini, akhirnya bisa donor darah 😂😂😂😂😂😂
Salah satu hal yang sangat inin dilakukan di hidup ini.
Pertama kali ingin donor itu waktu kelas 3 smp waktu almarhum teh elda sakit, dalam sehari dia butuh banyak kantong darah. Kebetulan darah kita sama AB, darah yg cukup langka katanya.  Waktu itu gak boleh karna masih kecil.
Selanjutnya ada donor darah di tempat les bahasa inggris, dan masih belum bisa karna berat banan kecil.
Waktu ada donor darah rutin dari kampus rasanya seneng bukan main, tapi sempet kecewa waktu nimbang ke tempat temen kalo ternyata berat cuma 44, sedangkan buat donor minimal 45 😔. Tapi paginya, waktu temen ke kamar langsung berangkat ke tempat donor, dan tenyata beratnya 45lebih mungkin 45,6an. Senengnya bukan main. Karna ada kuliah jadi kuliah dulu terus balik lagi dan daftar. Pas cek Hb dan tensi rasanya takut, bukan cuma takut pas diambilnya tapi takut kalo tesnya hasilnya gak bisa donor. Ternyata bisa, dan langsung tidur untuk donor.

Mungkin ada yg ingin tau rasanya? Suntikannya sakit gak? Sebesar apa suntikannya? Berapa banyak diambilnya?
Aku jawab nih, rasanya apa ya sakit tapi gak banget sih lebih sakit sakit gigi dibanding diambil darah. Apalagi pas diambilnya gak kerasa banget sakitnya paling kesemutan dikit. Diambilnya Sekantong darah gak tau lah ukuran berapa, jarumnya sedeng lah tapi emang sedikit lebih besar dari jarum suntik buat ibu ibu KB. Kalau ada yg mau tau berapa lama? Pokonya sepenuhnya kantong itu, kecepatan tergantung kecepatan darahmu hehehehe. 

Beresnya? Sedikit lemes tapi selow kalo kamu udah makan mah, jadi kalo mau donor jangan lupa buat makan dulu ya ;) 

Hari ini seneng banget pokonya bisa donor darah, waktu itu gak bisa bantu teh dada melewati masa leukimianya, semoga darahku sekarang bisa bantu orang buat ngelewatin masa kritisnya. Masih seger banget di ingatan gimana sakitnya teteh dulu. Pokonya harus bisa bantu orang orang ngelewatin masa kritisnya harus! Janji bakal belajar bener bener buat jadi dokter terbaik 😉. 

 

Rencananya bakal rutin donor darah 3bulan sekali, buat saudara saudara bergolongan darah AB. Doain aja biar gak ada halangan dan berat nambah :)
Ayo temen temen donorkan darahmu 3 bulan sekali selain kamu yang sehat kamu juga bisa bantu orang lain untuk dapat hak sehatnya 😉😉😉😉👍

Jumat, 31 Januari 2014

Mang OI

            "Mang oi, mang oi..." Teriakan anak anak SD yang tak mengerti apa panggilan itu berpengaruh pada seseorang. Bahkan sampai ia telah tiada. 
             Beberapa hari yang lalu, dapat kabar buruk kalo mang oi sudah menginggal dunia. Mungkin gak semua orang tahu siapa bliau. Tapi untuk semua orang yang sekolah di SD Negeri Panaragan 1, 2 atau 3 kota Bogor. Pasti tahu siapa bliau! Bliau adalah seorang tukang pungut sampah sampah pelastik di sekolah. Kurang lebih 6-10 tahun lalu waktu masih duduk di sekolah dasar bliau sudah sangat terlihat tua dengan topi dan celana lusuh tanpa baju. Tak banyak orang yang pernah berbicara dengannya. Setahu saya malah cuma pa safrudin, guru olahraga di sekolah yang suka ngobrol bareng bliau. Itu pun terjadi kalau anak anak mulai ketakutan. Ya, saya dan teman teman saya dulu sering takut sama mang oi. Entah mengapa setiap kita sebut namanya beliau selalu marah, dan mengacungkan tongkat untuk mengambil bekas gelas pelastik. Bahkan sampe masuk ke kelas. Dan saya selalu lari dan ngumpet paling duluan kalau itu terjadi. Sebenernya paling sering anak anak cowo yang bliau marah tapi imbasnya semua bisa kena. Kejadian itu yang buat gak pernah ada lagi yang mau manggil nama bliau saat bliau lewat. Sering ada gosip disana rumah mang oi, disana anaknya mang oi, dll. 
            Sampai sekarang saya gak tau kenapa bliau marah saat dipanggil? Kenapa bliau tak pernah tersenyum? Apa itu bukan namanya? Apa bliau mersa tersinggung jika di panggil? Apa kita memanggil dengan tidak sopan? Apa benar itu rumahnya? Apa bliau hidup sendiri? Apa kehidupan bliau begitu berat???? Sangat banyak pertanyaan yang mungin tak akan pernah terjawab. Ya, karena bliau telah tiada.
           Betapa orang yang dulu bukan apa apa, menjadi berarti saat ia jadi kenangan. Ya mang oi memberi saya kenangan masa sd dan sebuah pelajaran berarti untuk menghargai orang lain, juga menjaga kebersihan, sesuatu yang kita anggap tak berarti dalam sekotak besar sampah menjadi sangat berarti bagi orang orang seperti bliau. 
          Selamat jalan mang oi, maafkan jika kami menyakiti hatimu, semoga engkau di terima di sisiNya amin, sekali lagi selamat jalan terimakasih untuk jadi sebagian kecil masa sd saya 😇

Jumat, 10 Januari 2014

This evening (harusnya kepost beberapa bulan lalu tapi baru kepost sekarang-_-)

Hari ini hari paling melelahkan kayanya, gimana enggak ya hari ini tuh jadwalnya :
08.00 Ujian Akhir Praktikum Histologi
10.00 Ujian Akhir Blok Beasic Medical Scoence III
12.00 Ujian Akhir Praktikum Mikrobiologi
15.00 Ujian Akhir Praktikum Patologi Anatomi

Jadi boleh lah hari ini dibilang hari penuh ujian 😂
Tapi someone said me " Nikmatin aja dan semangat aja." 
Dan 2 hal itu yang membuat tetap bertahan disini walau sering kali ingin pulang hahahahahahauhuhuhuhuhu
Demi cita cita yang harus dicapai bukan cuma untukku, tapi untuk semua yang aku sayang 😉

Ini tuh baru aja pulang mengerjakan sesuatu tugas dari sebuah pilihan yang harus dipertanggung jawabkan *lebay
Terus langsung buka path, dan menemukannnnnnnnnn 
*taraaaaaa *


Ini repath salah seorang temen lama yang too sweet 😚 
Tau lagu "merry your daughter" kan? Emang ya dari awal lagu ini ada udah bikin jatuh cintaaaa
Berharap banget suatu saat bakal ada yang datang ke bapa buat kaya gini, dan percaya atau enggak pasti nanti ada 😉

Jadi mikir juga semua sakit hari ini, semua proses sakit hari ini, semua rasa gak enak saat jalanin proses ini, akan terbalas dengan rasa bahagia. Someday, bakal ada cowo yang minta kita ke bapa kita dannn semoga dia orang yang bisa bikin bahagia selamanya aminnnnnn
Nunggu banget lah moment itu!
Anggap aja sekarang lagi mempersiapkan diri jadi orang terbaik yang dimiliki dia, yang tak bisa disebut namanya, karna kita gak tau siapa yang kita maksud sebagai dia 😊

Cuma nunggu waktu, semua yang ada di hidup kita tinggal tunggu waktunya 😜

Selasa, 24 Desember 2013

Gak sabar gak sabar


Selamat malem,, eh pagi deh ini jam 02.40 dan masih gak bisa tidur......
Tadi habis ngerjain tutor ( sedikit menjelaskan tutor adalah pembahasan sebuah kasus penyakit secara berkelompok, asik sih tapi yang gak asik don't knownya apalagi isi learning isuenya 😖)
Biar waktu gak tidur ini sedik bermanfaat, kita pake buat nulis lah yaaaa
Sedikit bingung mau nulis apa
Nulis tentang ke homesickan saya aja kali yaaaaa
Sekali lagi mau cerita kalo kuliah ini jauh banget dari rumah, bahkan beda pulau. Selayaknya manusia normal pasti kangen sama tempat asal. Mungkin kebanyakan orang kangen pacarnya. Berhubung gak punya pacar saya mah gak pernah kangen pacar hahaha. Tapi kangen banget keluarga, rumah, temen sampe ke kucing, semua masuk ke dalam mimpi bahkan sampe si nana (re:arwana) masuk ke mimpi. Nana yang nyawanya pernah hampir punah gara gara lupa dikasih makan 😙

Ini tuh udah pingin balik ke bogor sekarang, tapiiiiiii apa daya ya blok belum abis. Padahal denger denger tuh di bogor banyak yang baru, dari makanan, tempat hiburan sampe ke statsiun baru di belakang smp.

Emmm oke, bahas statsiun yang di belakang smp aja deh
Kemaren kemaren dapet beberapa foto statsiun dari sahabat smp yang kebetulan pencinta kereta 
Rada sedikit kaget, dan inget masa masa SMP. Dulu pas jaman SMP kereta ke arah sukabumi tuh emang ada tapi cuma di 2 waktu, jam 7 pagi sama jam 5 sore kalo gak salah mah. Tapi katanya sekarang udah aktif lagi entah yg di maksud aktif itu yang gimana hehehe
Dulu kalo paginya ada kelas di ruang kesenian yg kebetulan deket gerbang belakang sekolah, sebelum jam 7 teng suka iseng naro uang logam di rel, entah apa tujuannya tapi suka seneng kalo nanti si uang logam itu gepeng. Alay emang -_-
Mungkin sekarang mah udah ada pagernya, dulu mah gak ada pagernya, bahkan sering banget pulang lewat rel, sama anak basisnya juga suka dipake ngerokok, kalo ketauan seru deh liat mereka dikejar guru. *eh
Sambil lewat atau kalo ada kegiatan yg ngelilingin sekolah sering di pake foto foto
Contoh ya: 
Terus suka gagayaan merentangkan tangan jalan di rel kaya di tipi tipi. Yang jelas karena keretanya mulai aktif udah gak bisa lagi. Nanti pas pulang ke bogor mau liat ah penasaran banget hahaha


Bener bener gak sabar buat pulang ke bogor liat semua yg baruuuuuuu 😘
belakangan ini lampung sering ujan tapiiiiii gak pernah senyaman ujan di bogor 🙏🙏😍😍😍